Poco f5 Hadir Untuk Merubah Kelas Menengah Atas

Poco F5 dengan chipset Snapdragon 7+ Gen 2 memiliki kinerja yang setara dengan perangkat flagship yang berbasis chipset Snapdragon 8 generasi pertama.
Range tertinggi dari smartphones Poco adalah F-series, yang sangat populer karena performance dan harga yang luar biasa. Pada tahun ini, mereka memperkenalkan Poco F4 dan F4 GT dengan fitur chipset Qualcomm Snapdragon 870 dan 8 Gen 1. Keduanya tersedia di Indonesia dengan harga Rp5.199.000 dan Rp8.999.000 masing-masing.
Poco kini akan meluncurkan Poco F5 di Indonesia. Ini telah menghadirkan desain baru, namun secara mengejutkan chipset yang digunakan adalah dari Seri Snapdragon 7 Gen 2, ini sedikit aneh, karena biasanya perangkat flagship akan menggunakan chipset dari Seri 8. Mengapa demikian?
Snapdragon 7+ Gen 2 adalah chipset teknologi terbaru dari keluarga Snapdragon 7 Series yang menawarkan kinerja kelas menengah atas. Dirilis pada Maret 2023, ini jauh lebih mutakhir daripada Snapdragon 870, yang adalah chipset flagship lawas milik tahun 2021. Poco memastikan bahwa jika dari sisi teknologi dipertimbangkan, Snapdragon 7+ Gen 2 ternyata memberikan performa yang lebih baik.
Performa tinggi Snapdragon 7 Gen 2

Snapdragon 7+ Gen 2 memiliki CPU octa-core Kryo yang menggunakan arsitektur 1+3+4 cluster untuk mendapatkan kinerja optimal dan hemat energi. Terdiri dari satu core utama berbasis Arm Cortex X2 dengan kecepatan clock hingga 2,91GHz, untuk menangani berbagai tugas berat dan membutuhkan performa tinggi.
Tiga core performa berbasis Cortex-A710 memiliki kecepatan clock yang cukup tinggi hingga 2,49GHz, sehingga dapat menangani tugas-tugas yang mengharuskan daya dan kinerja yang tinggi. Sementara itu, empat core efisiensi Cortex-A520 pada 1,8GHz sangat efisien dalam mengelola sumber daya dan mampu menjalankan tugas-tugas ringan.
Menariknya, konfigurasi CPU yang dimiliki Poco F5 sama persis dengan Snapdragon 8 Gen 1, hanya saja dengan kecepatan clock yang tak jauh berbeda. Hal ini artinya, dari segi performa, Poco F5 bisa diposisikan di barisan smartphone flagship.
GPU Adreno 725 pada Snapdragon 7+ Gen 2 merupakan turunan dari Adreno 730 milik Snapdragon 8 Gen 1. Meskipun kecepatannya diturunkan menjadi 580 MHz, ia masih dibekali fitur Auto Variable Rate Shading untuk merender detail tinggi tanpa membebani GPU, Adreno Frame Motion Engine untuk keperluan frame rate tinggi, serta Volumetric Rendering yang menambah detail gambar seperti kabut dan asap.
Dengan desain sistem pendingin Liquid Cool 2.0 yang ditingkatkan, Poco F5 mencakup 14 lapisan grafit dengan total ukuran 10.000mm² dan vapor chamber berukuran 3725mm². Ini 20% lebih besar dari generasi sebelumnya, bersama dengan steam channel baru yang meningkatkan thermal conductivity hingga 35%. Semua ini memastikan penggunaan prosesor Arm Cortex X2 berjalan mulus tanpa overheat.
Poco F5 yang saya coba memiliki RAM 12GB LPDDR5 dengan memory extension hingga 7GB. Memori penyimpanannya sangat luas dengan tipe UFS 3.1 berukuran 256GB. Unit ini menggunakan MIUI 14 for POCO di atas Android 13 dan baterai 5.000 mAh dengan 67W turbo charging untuk pengisian penuh dalam waktu 46 menit.
Berikut hasil pengujian terhadap beberapa aplikasi benchmark pada Poco F5:
- Hasil pengujian 3DMark Wild Life mencapai 7.556.
- 3DMark Wild Life Extreme tahun 1.975.
- Nilai PCMark Work 3.0 adalah 14.299
- Geekbench 6 menunjukkan bahwa skor Single-core adalah 1.709.
- Geekbench 6 telah mencapai nilai multi-core sebesar 4.500.
- Geekbench 6 GPU Compute memiliki nilai 4.102.
Layar Poco f5 Premium yang didukung AMOLED 120Hz dan teknologi HDR 10+.

Poco F5 memiliki beberapa keunggulan, di antaranya layar premium 12 bit dengan teknologi Flow AMOLED DotDisplay dan desain layar datar 6,67 inci FHD+ yang memiliki bezel samping dan atas bawah tipis hanya 2,22mm. Selain itu, aspek performa juga ditingkatkan dibandingkan dengan smartphone flagship lainnya.
Layar ini memiliki teknologi tinggi, termasuk HDR 10+, Dolby Atmos, Dolby Vision, Adaptive HDR, dan Widevine L1. Juga menampilkan 68 miliar warna dengan kecerahan maksimal 1.000 nits. Cek di YouTube dan Prime Video, sudah terlihat dukungan HDR 10+-nya.
Saya sangat menikmati film-film seperti My Fault dan Deep Water dari Prime Video di Poco F5. Dengan dual speaker yang mampu menghasilkan suara yang jernih, layar HDR 10+ memberikan pengalaman yang berbeda dengan warna lebih kaya dan detil. Kontras juga terjaga di segala situasi, baik gelap maupun terang.
Penggemar game tentu akan menyukai spesifikasi untuk kebutuhan gamingnya, termasuk refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 240Hz untuk gameplay lancar dan kontrol responsif. Selain itu, ada 1920Hz PWM dimming, SGS Low Blue Light, dan 16.000 tingkat penyesuaian kecerahan yang dapat memberikan kenyamanan saat bermain game selama berjam-jam.
Pada pengaturan layar Poco, pengguna dapat menemukan banyak fitur tambahan selain dari biasa. Fitur tersebut meliputi dark mode, reading mode dengan opsi klasik dan kertas, skema warna yang termasuk vivid, saturated, standar, dan setting lanjutan, serta refresh rate 60Hz atau 120Hz.
Memiliki Desain Baru
Meskipun desain smartphone Poco F Series sering berubah, tampilan itu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Sisi positifnya adalah Anda dapat merasakan desain baru yang secara drastis berbeda. Namun sayangnya, tidak ada ciri khas yang membedakannya sehingga Poco F Series sulit untuk diidentifikasi.
Poco F5 kali ini mengusung desain modul kamera belakang baru dengan tiga cincin kamera individual. Dua dari mereka berukuran jumbo dan memiliki dekorasi yang lumayan unik. Ada warna biru, hitam, dan putih yang terakhir memiliki sentuhan Iceflake texture sehingga terlihat sangat indah.
Keseluruhan, menurut saya, tampilan Poco F5 seperti smartphone kelas menengah saja. Ketebalannya 7,9mm dengan bingkai datar dan panel belakang yang sedikit melengkung pada tepiannya dengan sentuhan akhir matte. Meskipun lebih nyaman untuk digenggam, tetapi saya rasa punggung datar lebih bagus.
Bagian depan ponsel ini dilapisi oleh kaca pelindung Gorilla Glass 5, sementara punggung dan bingkai berbahan plastik yang lebih ringan. Beratnya hanya 181 gram, tapi ponsel ini memiliki ketahanan terhadap debu dan percikan air dengan sertifikasi IP53.
Tombol power di sebelah kanan memiliki pemindai sidik jari yang sudah disematkan. Di atasnya terdapat fitur yang menarik, seperti jack audio 3,5mm dan IR Blaster. Sementara di bagian bawah ada SIM tray untuk slot dual SIM tanpa dukungan MicroSD, mikrofon utama, port USB-C dan speaker kanan.
Kamera Yang Sama
Untuk fotografi, Poco F5 mempertahankan spesifikasi yang sama seperti pendahulunya. Kamera utama menggunakan sensor 64MP OmniVision OV64B40, lensa wide dengan aperture f/1.8, dan ditambahkan fitur OIS + EIS untuk hasil terbaik. Sensor berukuran 1/2 inci dengan piksel 0,7µm membuat resolusi gambar lebih tinggi dari pesaingnya.
Sensor gambar yang digunakan oleh Poco F5 bukanlah yang terbaik dalam kategori ini. Konfigurasi kamera belakangnya tidak begitu hebat. Kamera sekunder 8MP f/2.2 memiliki lensa ultrawide dengan sensor Sony IMX355 yang cukup kecil berkisar 1/4 inci dan piksel 1,12µm. Selain itu, juga terdapat kamera depan 16MP f/2.5 dan 2MP f/2.4 untuk bidikan macro.
Secara asli, kamera utama Poco F5 memiliki hasil foto 16MP dengan ukuran piksel 1,4µm dengan proses binning 4-in-1. Kemampuan chipset Snapdragon 7+ Gen 2 menambah perasaan cukup ketika mengambil gambar. Sayangnya fitur 18-bit Raw dan 4K HDR tidak tersedia. Berikut adalah hasil fotonya:
Poco F5 adalah tempat yang tepat bagi para penggemar fotografi vintage. Ada tujuh filter film yang memberikan sensasi seolah-olah anda menggunakan kamera Fujifilm. Anda dapat mengakses ini langsung melalui mode foto atau saat mengedit foto di aplikasi galeri bawaan, disertai dengan lima frame yang membuat tangkapan gambar anda artistik.
Poco F5 memiliki mode Pro untuk foto dan video. Menggunakan kamera utama, Anda dapat merekam video hingga 4K 30fps atau 1080p 60fps. Dengan teknologi stabilisasi OIS dan EIS ganda, Anda bisa menangkap gerakan yang lebih halus di layar Anda. Tidak hanya itu, kamera juga dapat mengambil gambar pada malam hari serta zoom 2x yang lebih tajam.
Kesimpulan Calon untuk pembeli Poco F5
Pocophone F5 merupakan smartphone kelas menengah atas yang memiliki fitur kelas flagship. Dalam hal kinerja, ia mampu bersaing dengan smartphone flagship dan mengungguli smartphone kelas menengah di Indonesia. CPU dan GPU Chipset Snapdragon 7+ Gen 2 hampir sama dengan Snapdragon 8 Gen 1.
Apapun media yang Anda mainkan, Poco F5 menyediakan layar AMOLED 12-bit dengan refresh rate 120Hz dan HDR 10+ yang memberi Anda pengalaman multimedia yang tak tertandingi. Baik bermain game dengan grafis yang lebih halus, ataupun nonton film dalam kualitas HDR yang lebih mulus dan menyeluruh.
Pocophone F5 sudah dipublikasikan secara resmi dengan harga dan ketersediaannya di Indonesia. Tidak seperti ponsel Pocophone lainnya, Poco F5 dapat dimulai dengan harga Rp5 jutaan. Namun, pastinya ada beberapa pengorbanan untuk desain dan kemampuan kamera dibandingkan dengan smartphone kelas menengah. Saya akan update harganya ketika Poco F5 resmi launching di Indonesia.
Salah satu kelebihan Poco f5 adalah ia menyertakan prosesor octa-core Qualcomm Snapdragon 732G yang telah dioptimalkan untuk permainan dan pengalaman multimedia yang lancar. Selain itu, dengan layar 6,67 inci dengan rasio 20: 9 dan tingkat refreshing 120Hz; layar ini benar-benar mampu memberikanmu pengalaman visual yang sangat bagus.
Kelebihan Pocophone F5
- Muat semua game dan aplikasi favorit Anda dengan kemampuan performa flagship, termasuk Snapdragon 7+ Gen 2.
- Layar AMOLED berkualitas tinggi yang mendukung kecepatan 120Hz dan HDR 10+ untuk menampilkan gambar lebih jelas.
- Mendukung daya 67W turbo charging, baterai 5.000 mAh ini siap memenuhi segala kebutuhanmu.
- Anda dapat merekam video dalam resolusi 4K 30fps dan 1080p hingga 60fps.
Kekurangan Pocophone f5:
- Baterai yang lebih rendah dibandingkan dengan ponsel lain di kelasnya, resolusi layar yang rendah, tidak ada slot microSD dan suara yang kurang jelas.
- Sensor OmniVision OV64B40 masih menjadi penggerak kamera utama 64MP.
- Desain telah berkembang, dengan standar yang lebih baik dari sebelumnya untuk kelas menengah.